Selamatkan Para
Remaja!
Edisi V
Oleh Muhammad
Sanusi
Di Tanggung
jawab terhadap pertumbuhan pemuda merupakan sebuah tanggung jawab yang sangat
besar. Karena pemuda itu adalah amanah dipundak orang tua dan semua orang akan
dimintai pertanggung jawaban terhadap orang-orang yang berada dibawah
tanggungnya. Allah SWT berfirman: ”Wahai orang-orang beriman, periharalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
para penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar, kesar, dan tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperhatikan-Nya mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperhatikan.”.” (QS. At-Tahrim/66:6)
Kita
sekarang berada pada zaman yang penuh dengan beragam keburukan dan cobaan yang
bertebaran, sehingga karena banyaknya cobaan, seakan-akan cobaan berikutnya
membuat cobaan sebelumnya terasa lebih ringan.
Pada
zaman dahulu, orang-orang kafir tidak leluasa menyusupkan racun
(pemikiran-pemikiran) mereka kepemikiran-kepemikiran para pemuda Muslimin;
mereka tidak mampu menampakkan
kekufuran, penyelewengan, perbuatan tak senonoh mereka. Tapi sekarang,
pemikiran mereka diterbangkan oleh angin, angin yang bisa membinasakan, bahkan
angin-angin berapi yang menhancurkan dasar-dasar dan nilai luhur, menghancurkan
agama dan perilaku terpuji, mencabut akar akhlak terpuji, kebaikan serta
sendi-sendi al-haq dan keyakinan.
Melalui chanel-chanel
dan siaran langsung, orang-orang kafir itu mampu memasuki akal-akal dan pikiran
pemuda Muslimin; mereka juga mampu menyelinap ke rumah-rumah kaum Muslimin guna
membawa keburukan dan racun-racun mereka, menebar kekufuran, penyelewengan dan
perbuatan tak senonoh mereka. Mereka menyebarkan perilaku hina dan rendahan
mereka melalui pentas-pentas, pendidikan-pendidikan buruk dan keji. Semua ini
akan membuat jiwa para pemuda dan pemudi Muslimin menjadi suka bermesraan,
kerusakan dan menenggak khamr. Bahkan itu sebagai jebakan yang menjerat hati
yang lalai dan lemah, sehingga menyebabkan akidah mereka rusak, perilaku
menyimpang, dan terjerembab dalam lumpur keburukan. Dan tidak ada keburukan
yang lebih besar dak lebih berbahaya dibandingkan dengan keburukan yang
menyerang kaum Muslimin dirumah-rumah mereka, serangan beracun yang membawa
keburukan dan kerusakan.
Ironisnya,
meski bahayanya sudah demikian terlihat dan terbukti, masih ada saja anak-anak
kaum Muslimin yang duduk berjam-jam bahkan sepanjang hari di depan layar yang
bisa menghancurkan mereka. Mereka mendengarkan dengan seksama ucapan-ucapan
orang yang tidak benar itu; mereka menyaksikan dengan mata kepala mereka
sendiri semua yang disajikan orang-orang kafir. Anak-anak kita menerima sepenuh
hati semua diberikan oleh orang-orang kafir ini. Sehingga dengan perjalanan
waktu pemikiran-pemikiran kotor itu mulai menjalar ke seluruh tubunya, mulai
menyerang pemikiran yang baik serta merealisasikan apa yang menjadi rencana dan
keinginan orang-orang kafir.
0 komentar:
Posting Komentar